Simbol Sapaan Manasumo Raka? Sebagai Teologi Lokal: Upaya Menjaga Relasi Masyarakat Beragama di Toraja
DOI:
https://doi.org/10.55649/skenoo.v4i2.102Keywords:
manasumo raka?, masyarakat lintas iman, teologi lokal, tradisi lisanAbstract
Artikel ini menjelaskan bagaimana ungkapan lokal manasumo raka? yang mulai pudar dalam masyarakat Toraja dapat menjadi sumber teologi persahabatan antara masyarakat beda agama di Toraja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan teori interaksionisme simbolik Mead dan Teologi Lokal Sedmark. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa sapaan manasumo raka? mengandung unsur persahabatan, kekeluargaan yang merujuk pada keterbukaan, sekaligus juga sebagai ekspresi anti-ego yang amat khas sebagai identitas orang Toraja. Sapaan ini menjadi simbol upaya orang Toraja untuk membuka sekat-sekat yang memisahkan masyarakat, baik itu dalam hal status sosial, status ekonomi, usia, dan tentunya perbedaan agama, sehingga dapat dilihat bahwa ungkapan ini memiliki makna dan nilai yang sangat dan lebih mendalam daripada ungkapan atau sapaan keagamaan lainnya.
Downloads
References
Aritonang, Friska, Iky Sumarthina Putri Prayitno, and Gulo Yurulina. “Permainan Tradisional Budaya Martumba Sebagai Media Pendidikan Karakter Bagi Anak Di Batak Toba.” Anthropos: Jurnal Antropologi dan Budaya 6 (2) (2020): 52–61.
Derung, Teresia Noiman. “Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat.” SAPA: Jurnal Kateketik Dan Pastoral Vol 2 (1) (2017): 118–131.
Devianty, Rina. “Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan.” Jurnal Tarbiyah 24 (2) (2017): 226–245.
Hakim, Lukman. “Strategi Komunikasi Lintas Agama FKUB Surabaya Dalam Menangani Konflik.” Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya 1 (1) (2018): 19–34.
Haryanto, Sindung. SPEKTRUM TEORI SOSIAL: Dari Klasik Hingga Postmodern. Edited by Rina and Meita Sandra. 1st ed. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Kobong, Th. Manusia Toraja: Dari Mana-Bagaimana-Ke Mana. Toraja: ITGT, 1983.
Lattu, Izak. “Performative Interreligious Engagement: Memikirkan Sosiologi Hubungan Lintas Agama.” In Sosiologi Agama, Pilihan Berteologi Indonesia : 25 Tahun Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 2016.
———. “Teologi Tanpa Tinta: Mencari Logos Melalui Etnografi Dan Folklore.” In Membangun Gereja Sebagai Gerakan Yang Cerdas Dan Solider: Apresiasi Terhadap Kegembalaan Ignatius Kardinal Suharyo, edited by Fransiskus Purwanto and A. T. Edy Warsono. Yogyakarta: Sanata Dharma Univeristy Press, 2020.
Matatula, Theovania. “Teologi Orang Basudara: Rancang Bangun Teologi Lokal GPM.” Universitas Kristen Satya Wacana, 2018.
Mead, George H. Mind, Self, and Society: From The Standpoint Of A Social Behavorist. Chicago: University of Chicago Press, 1972.
Morissan. Teori Komunikasi Individu HIngga Massa. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.
Paembonan, Yanni. “Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Berbasis Karapasan.” In Teologi Kontekstual Dan Kearifan Lokal Toraja, edited by Binsar Jonathan Pakpahan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020.
Patiung, Naomi, and Simon Sitoto. “The Efforts Of Maintsining Torajan Lenguage As A Mother Tongue of Torajan People From The Threat of Extincion: A Preliminary Study.” Linguistik, Terjemahan, Sastra (LINGTERSA) 2 (1) (2021): 1–6.
Pongtuluran, Yulianus, Ichlaus Amal, and Erwan Agus Purwanto. “Manipulasi Budaya Dalam Politik Pada Pemekaran Daerah: Studi Kasus Di Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan.” Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi 11 (2) (2012): 35–50.
Sahertian, Claudya Ingrid. “Sakralitas Burung Enggang Dalam Teologi Lokal Masyarakat Dayak Kanayatn.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristen 5 (1) (2021): 58–75.
Sampe, Naomi. “Menangkal Radikalisme Agama Melalui Akulturasi Agama Dan Budaya Toraja.” In Teologi Kontekstual Dan Kearifan Lokal Toraja, edited by Binsar Jonathan Pakpahan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020.
Sedmark, Clemens. Doing Local Theology: A Guide for Artisans of a New Humanity. Maryknoll, New York: Orbis Books, 2002.
Sunarti, Iing, and Puspita Safiri. “Fungsi-Fungsi Sapaan Bahasa Lampung Dialek Komering.” J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) 7 (2) (2019): 1–7.
Tanduk, Rita, Elisabeth Mangera, and Suluh Sallolo. “Etnolech Determination of Toraja Community Kinship in a Foreign Land.” In Internasional Congress Linguistics Society (KIMLI 2021), 50–52. Atlantis Press, 2021.
Welem, Theofilus. “Menangkal Radikalisme Agama Menguatkan Perdamaian Umat Di Toraja Melalui Penggunaan Kitab Keagamaan Dan Nilai Budaya Orang Toraja.” PURWADITA: Jurnal Agama dan Budaya 7 (1) (2023): 72–83.
Wibowo, Ridha Mashudi, and Agustin Retnaningsih. “Dinamika Bentuk-Bentuk Sapaan Sebagai Refleksi Sikap Berbahasa Masyarakat Indonesia.” Humaniora 27 (3) (2015): 269–282.
Yohana, Angel, and Muhammad Saifulloh. “Interaksi Simbolik Dalam Membangun Komunikasi Antara Atasan Dan Bawahan Di Perusahaan.” WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 18 (1) (2019): 122–130.
Yosaka, A. Yonas. “Menerjemahkan ‘Manasumo Raka?’ Sebagai Sapaan Keakraban Sekaligus Perlawanan.” Loka Banne.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.