https://journal.sttia.ac.id/skenoo/issue/feed Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 2024-06-20T20:00:21+07:00 Setio Dharma Kusuma skenoo.jurnal@sttia.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Skenoo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen</strong> adalah jurnal ilmiah bidang Teologi dan Pendidikan Agama Kristen yang diterbitkan oleh STT Tabernakel Indonesia. Jurnal Skenoo adalah wadah bagi para dosen dan peneliti dapat menerbitkan karya ilmiah mereka. Jurnal Skenoo menerima artikel dari seluruh Indonesia yang sesuai dengan <em>focus and scope</em> kami. Naskah yang diterbitkan oleh Skenoo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen telah diproses review awal oleh tim editor dan review isi oleh para reviewer yang kompeten.</p> <p>E-ISSN: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2798-3048">2798-3048</a></p> https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/83 Metafora Gereja sebagai Mempelai Wanita Kristus Menurut Perspektif John Calvin 2024-03-05T09:39:30+07:00 Jeconiah Lunardi jeconiahlunardi@gmail.com <p>Alkitab memberikan beberapa metafora untuk Gereja, salah satunya adalah Gereja sebagai mempelai wanita Kristus. Metafora Gereja sebagai mempelai wanita menunjukkan kesatuan Gereja dengan Kristus yang dipercaya oleh umat Tuhan yang Kudus dan am maka selain kesatuan vertikal dengan Kristus, ajaran ini juga menunjukkan kesatuan horizontal sesama umat. Tulisan ini merupakan tulisan deskriptif dengan metode riset kepustakaan untuk melihat bagaimana perspektif John Calvin tentang metafora Gereja sebagai mempelai wanita sehingga dapat menawarkan warna yang berbeda dalam ajaran Gereja sebagai mempelai wanita yang di Indonesia identik dengan pengajaran Gereja Pantekosta. Hasil penelitian menyatakan bahwa metafora Gereja sebagai mempelai wanita Kristus, menurut perspektif John Calvin dan teolog Calvinis, menegaskan ketergantungan dan kesatuan yang esensial dengan Kristus, yang memegang peran penting dalam pemeliharaan dan pemurnian Gereja.</p> 2024-06-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/82 Pemimpin Sejati dengan Pola Kepemimpinan Yesus 2024-03-04T16:15:55+07:00 Samuel Herman samuelherman.ps@gmail.com Rinaldi Dharmawan rinaldidharmawan1984@gmail.com <p>Pemimpin sejati saat ini menjadi sebuah langka, demikian seperti yang dipercayai oleh banyak orang. Pemikiran ini didukung oleh pandangan Yesus, yang menganggap pemimpin sebagai hamba. Pemimpin sejati, dalam perspektif Yesus, memandang kepemimpinan sebagai pelayanan, bukan semata-mata sebagai sebuah jabatan atau sarana untuk memperoleh kekuasaan demi kepentingan pribadi. Karakter pemimpinan Yesus menjadi panduan bagi banyak orang, menunjukkan bagaimana seorang pemimpin seharusnya mempraktikkan sikap kepemimpinan yang bersumber dari nilai-nilai Alkitabiah. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan dasar kajian biblika dan merujuk kepada sumber-sumber dari jurnal serta buku-buku terkait dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini menggambarkan pola kepemimpinan yang sesuai dengan ajaran Alkitab, yang tumbuh dari semangat seorang pemimpin sejati, yang lebih berfokus pada melayani daripada memegang kekuasaan.</p> 2024-06-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/92 Peranan Roh Kudus dalam Perspektif Tulisan Paulus 2024-03-08T06:29:06+07:00 Iwan Setiawan jenny.iwan08@gmail.com Yanti Martina Ruku yantiruku04@gmail.com Afrida Riska Bili dadarouta@gmail.com Kaleb Timuneno bangkhaleb311@gmail.com Jimi Rasi jimirasi27@gmail.com <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara komprehensif dan alkitabiah ajaran Paulus mengenai peranan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Trinitas, Yesus menjanjikan Roh Kudus untuk menyertai dan Roh Kudus membawa untuk lebih mengenal dengan benar dan percaya kepada Yesus Kristus. Kehidupan orang percaya masa kini terkadang tidak menekankan tentang Roh Kudus sebagai pribadi yang penting dalam kehidupannya. Metode penelitian yang gunakan adalah tinjauan pustaka yang diartikan sebagai ringkasan yang diambil dari sumber bacaan yang berkaitan dengan suatu topik penelitian. Hasil penelitian yang didapat adalah Roh Kudus memberi hidup yang memerdekakan, Roh Kudus memberikan perlengkapan rohani, Roh Kudus memberi keselamatan bagi yang menerima-Nya, Roh Kudus dalam pemberitaan Injil, Roh Kudus mengerjakan firman dalam hati orang percaya dan Roh Kudus hadir dalam buah-buah Roh.</p> 2024-06-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/72 Signifikansi Paradigma Kepemimpinan Intergenerasional Menurut Gary L. McIntosh bagi Revitalisasi Pelayanan Tim Kemajelisan Gereja 2024-03-06T11:29:29+07:00 I Wayan Agus Wiratama aguswiratama9@gmail.com <p>Kepemimpinan dalam tim kemajelisan jemaat adalah format yang lumrah dipakai gereja-gereja di Indonesia, khususnya pada tradisi presbiterial. Walaupun pola kepemimpinan tersebut sudah dipandang baik, namun tidak banyak yang menyadari bahwa corak kepemimpinan dalam tim kemajelisan masih cenderung bersifat monogenerasional. Dominasi satu atau dua generasi yang dianggap berpengalaman dapat berimplikasi pada melemahnya efektivitas pelayanan gerejawi secara holistik. Bertolak dari keprihatinan itu, maka artikel ini mengeksplorasi beberapa intisari gagasan kepemimpinan intergenerasional sebagai upaya revitalisasi kepemimpinan tim kemajelisan gereja. Melalui metode kajian pustaka, penulis menyajikan berbagai isu kepemimpinan gereja dalam konteks perubahan demografis serta menggali sejumlah indikator terkait karakteristik kepemimpinan intergenerasional menurut Gary L. McIntosh. Analisis terhadap pemikiran McIntosh menghasilkan tiga karakteristik utama kepemimpinan intergenerasional, yakni inklusif, apresiatif, dan akomodatif, sebagai upaya evaluatif bagi pelayanan tim kemajelisan gereja demi terselenggaranya efektivitas pelayanan gerejawi secara optimal dan menyeluruh.</p> 2024-06-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/79 Prinsip-prinsip Penginjilan Kontekstual bagi Kaum Intelektual–Religius Berdasarkan Kisah Para Rasul 17:16-34 2024-03-04T16:22:59+07:00 Kasieli Zebua kasieli.zebua@sttia.ac.id Yogi Oktavianus yogi.okta2410@gmail.com <p>Orang percaya dipanggil untuk memberitakan Injil kepada setiap orang sesuai Amanat dari Tuhan Yesus. Pemberitaan Injil ini merupakan tugas yang mulia sebab menuntun orang kepada kehidupan kekal. Namun, pemberitaan Injil bukanlah tugas yang mudah sebab diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan rintangan yang besar, apalagi dalam menghadapi kaum intelektual-religius yang sudah memiliki pola pemahaman yang kuat terhadap keyakinan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan untuk menemukan prinsip-prinsip penginjilan kontekstual bagi para intelektual-religius berdasarkan Kisah Para Rasul (KPR) 17:16-34 yang berfungsi sebagai pedoman penginjilan kontekstual bagi orang percaya saat ini. Penulis melaksanakan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan hermeneutik terhadap teks dan kajian kepustakaan. Hasil analisis terhadap teks KPR 17:16-34 ditemukan aturan-aturan dasar penginjilan sesuai dengan konteks bagi kaum intelektual-religius yakni: memiliki hati yang berbelas kasihan; memiliki <em>self-confidence</em> dalam Injil Kristus; dan memiliki perspektif yang benar terhadap keberhasilan penginjilan.</p> 2024-06-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/85 Kajian Teologis Pengudusan Diri dalam 1 Petrus 1:13-15 dan Implikasinya bagi Kekudusan Hidup Remaja 2024-03-17T17:26:00+07:00 Gusriani Sulu' gusrianigusri656@gmail.com <p>Salah satu sifat keilahian Allah adalah kekudusan. Dalam menghadapi era globalisasi, kaum remaja menghadapi berbagai perubahan lingkungan pergaulan yang dapat menyebabkan sebagian dari mereka kehilangan kekudusan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana menjaga kekudusan yang sebenarnya bagi kalangan remaja ditinjau dari 1 Petrus 1:16. Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi biblika dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak hal yang membuat pemuda kehilangan kekudusan karena pergaulan dan kesehatan mental yang mereka miliki. Kekudusan merupakan sebuah keharusan bagi remaja sebagai bentuk respon manusia kepada karya penyelamatan Allah. Oleh sebab itu, remaja perlu menghargai dirinya serta merawat diri secara fisik, mental, dan emosional sebagai bagian penting dari pengudusan diri. Ini melibatkan perawatan diri, mengelola stres, membangun hubungan yang sehat, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.</p> 2024-06-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/87 Prinsip Sola Scriptura dalam Berpikir sebagai Leader 2024-04-19T10:12:45+07:00 Areyne Christi areynechristi@sttexcelsius.ac.id Cynta Andrena louis.cynta@gmail.com Yamotani Waruwu yamotaniwaruwu02@gmail.com Fermina Laia ferminalaia60@gmail.com <p><em>Sola Scriptura</em> atau 'Alkitab saja' adalah prinsip fundamental protestantisme yang menegaskan Alkitab sebagai satu-satunya otoritas untuk iman Kristen. Prinsip ini memiliki implikasi yang signifikan untuk kepemimpinan di gereja. <em>Pertama</em>, <em>Sola Scriptura</em> berarti bahwa pemimpin harus mendasarkan keputusan mereka dan ajaran pada Alkitab saja. <em>Kedua</em>, <em>Sola Scriptura</em> menekankan pentingnya interpretasi individu dan daya pengamatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi Pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah apakah pengertian <em>Sola Scriptura</em> bagi seorang pemimpin? Bagaimanakah peran penting <em>Sola Scriptura</em> bagi pemimpin? Bagaimanakah <em>Sola Scriptura</em> Dalam Membangun Cara Berpikir Sebagai <em>Leader.</em> Dari hasil penelitian ditemukan bahwa <em>Pertama, </em><em>Sola Scriptura</em> adalah prinsip dasar dalam kepercayaan Protestan bahwa Alkitab adalah satu-satunya otoritas tertinggi dalam segala hal yang berkaitan dengan iman dan praktik keagamaan. <em>Kedua, </em>pemimpin gereja harus memahami dan menerapkan prinsip ini dalam kesehariannya. <em>Ketiga, </em>dalam konteks kepemimpinan gereja, <em>Sola Scriptura</em> membantu pemimpin untuk mengambil keputusan yang benar dan tepat berdasarkan firman Tuhan.</p> 2024-06-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen