Memaknai Gereja Diaklesial menurut Joas Adiprasetya sebagai Upaya Mencegah Kasus Bunuh Diri
DOI:
https://doi.org/10.55649/skenoo.v4i2.95Keywords:
bunuh diri, gereja diaklesial, Joas AdiprasetyaAbstract
Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri, hal ini terjadi karena berbagai faktor, faktor-faktor tersebut disebabkan oleh stres dengan lingkungan, putus cinta, masalah ekonomi, masalah keluarga. Dari faktor-faktor yang dapat menyebabkan bunuh diri. Penulis juga menggunakan metode kualitatif deskriptif, salah satu metode memanfaatkan data kualitatif dan menggunakan literatur jurnal, buku, berita sebagai penguatan data. Penulisan artikel juga menggunakan teori Joas Adipraetya, gereja diaklesial sebagai upaya untuk menawarkan pencegahan bunuh diri. Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan bahwa gereja diaklesial adalah pendekatan baru yang sangat relevan dalam upaya pencegahan bunuh diri dalam konteks dunia saat ini. Gereja diaklesial menawarkan gereja yang harus melampaui batas-batas, gereja yang ramah dan gereja yang seperti orang Samaria yang membantu orang tanpa memandang orang lain.
Downloads
References
Alvin Bioli. “Bunuh Diri Dalam Perspektif Sosiologi.” Simularca 4, no. 2 (2018): 213–223.
Areyne Christia. “Prinsip Scola Scriptura Dalam Berpikir Sebagai Leader.” Skenoo : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 4, no. 1 (2024): 103–116.
Arlinta, Deonisia. “Cegah Bunuh Diri Dengan Kenali Tanda-Tandanya.” Kompas.Id.
Bintoen, Meriani. “Kajian Teologis Konsep Kenosis Dan Implikasinya Terhadap Penempatan Pendeta Di Gereja Toraja Mamasa.” Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 3, no. 1 (2023): 1–12. https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/view/42/33.
Enie Novieastari, Kusman Ibrahim, Desnawi dan Sri Ramdaniati. “Dasar-Dasar Keperawatan: Edisi 9.” In Potter I Perry STOKERT I Hall, 118. Singapore: Elsevier, 2020.
Gavina Tamara, Nanda Ayu Putri, Nabila Febriannisa, Laila Meiliyandrie Indah Wardani. “Bunuh Diri Pada Usia Remaja Terus Meningkat, Mengapa Bisa Terjadi?” https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/857-bunuh-diri-pada-usia-remaja-terus-meningkat-mengapa-bisa-terjadi 7, no. 13 (n.d.).
Iwan Setiawana, dkk. “Peranan Roh Kudus Dalam Perspektif Tulisan Paulus.” Skenoo : Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 1, no. 4 (2024): 37–50.
J. L. Ch. Abineno. Ibadah Jemaat Dalam Abad- Abad Pertama. Jakarta: BPk Gunung Mulia, 1985.
Jatim, Detik. “Surabaya Digegerkan 2 Kasus Mahasiswa Bunuh Diri Dalam Sebulan.”
Jatmiko Ipung, Riski fitryasari dan Dian Tristian p. “Analisis Faktor Peyebab Ide Bunuh Diri Pada Remaja: Literatur Review.” jurnal ilmu keperawatan jiwa volume 4, no. No 1 (2021): 368–371.
Johan, Amelia Araminta. “FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK PERILAKU BUNUH DIRI DI PEDESAAN (Studi Kasus Bunuh Diri Di Kecamatan Simpang Pematang).” Universitas Bandar Lampung, 2023.
Konferensi waligereja Indonesia, iman katolik. Buku Informasi Dan Referensi. Kanisius: BPk Gunung Mulia, 2018.
Madrim, Sasmito. “KPAI: 12 Anak Bunuh Diri Sepanjang 2023.” VOA Indonesia, 2023.
Nainggolan, Dapot. “Kajian Teologis Terhadap Tindakan Bunuh Diri.” Sokolah Tinggi Pelita Dunia 7, no. 1 (2021): 20–35.
Nugroho, Wahyu. “Kasus Bunuh Diri Remaja Berinisial YSS Di Kupang, KPAI : Diduga Alami Bullying Teman Sekolah.” Tribunjogja.Com, 2019.
Rahman, Rasid. “Mengisahkan Sejarah Ziarah Exodus Melalui Eksterior Bangunan Gereja.” jurnal teologi dan pendidikan Kristen kontekstual 4, no. 2 (2021): 183–209.
Rerung, Alvary Exan. “Bunuh Diri Bukan Kehendak Bebas Perspektif Neurosains Dan Psikoanalisis Sigmund Freud.” Danum Pambelum: Jurnal Teologi dan Musik Gereja 2, No. 1 (2022). https://ejournal.iaknpky.ac.id/index.php/pambelum/article/view/76/62.
Sartika, Meitha. ECCLESIA IN VIA: Pengantara Eklesiologi Konstruktif. Jakarta: BPk Gunung Mulia, 2022.
Sendari, Anugrah Ayu. “Mengenal Jenis Penelitian Deskriptif Kualitatif Pada Sebuah Tulisan Ilmiah.” Liputan 6.Com.
Suditha, I Wayan Romi. “PERILAKU BUNUH DIRI DI KALANGAN PELAJAR (Analisis Deskriptif Pemberitaan Bali Post Tahun 2006 – 2009).” Jurnal IKA 8, no. 1 (2010): 29.
Sugianto, Edi. “Kajian Eksegesis Terhadap Kata ‘Memberitakan’ Dalam Surat 1 Petrus 2:9-10 Dan Implikasinya Bagi Kaum Muda & Remaja Gereja Pantekosta Tabernakel ‘Kristus Ajaib’ Surabaya.” Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia, 2015.
———. “Kajian Eksegesis Terhadap Kata ‘Mengosongkan Diri (Ekenosen)’ Dalam Filipi 2:7 Dan Aplikasinya Bagi Orang Percaya.” STT Tabernakel Indonesia, Surabaya, 2011.
———. “Perspektif Wawasan Dunia Kristen Terhadap Tabernakel ( Tempat Kudus Allah ) Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya.” Jurnal Teologi Injili 4, no. 1 (2024): 29–47. https://jurnal.sttati.ac.id/index.php/jti/article/view/68.
Witrin Gamayantib. “Usaha Bunuh Diri Berdasarkan Teori Ekologi Bronfenbrenner.” jurnal ilmu pisikologi 1, no. 2 (2014): 204–230.
“Apa Itu Bunuh Diri? Yang Orang Sering Tanyakan Tentang Bunuh Diri.” Intothelightid.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Skenoo : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.